Di tengah tuntutan bisnis yang bergerak secepat kilat, departemen IT sering kali dihadapkan pada antrean panjang permintaan proyek. Setiap divisi—mulai dari pemasaran, sumber daya manusia, hingga operasional—memiliki kebutuhan unik akan aplikasi atau otomatisasi proses, namun terkendala oleh keterbatasan waktu dan sumber daya developer profesional. Kesenjangan antara kebutuhan bisnis dan kapasitas IT ini menciptakan sebuah kebuntuan yang memperlambat inovasi. Namun, bagaimana jika solusi untuk masalah ini tidak datang dari luar, melainkan dari dalam tim Anda sendiri? Di sinilah sebuah fenomena baru muncul, didorong oleh kemunculan teknologi revolusioner seperti Low-Code Platform. Fenomena ini melahirkan gelombang baru para inovator yang dikenal sebagai “Citizen Developer”.
Siapa Sebenarnya Citizen Developer Itu?
Secara sederhana, seorang citizen developer adalah karyawan yang mampu menciptakan aplikasi bisnis untuk digunakan oleh dirinya sendiri atau orang lain, meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang IT atau keahlian coding tradisional. Mereka adalah para ahli di bidangnya masing-masing—seorang manajer HR yang paham betul seluk-beluk proses rekrutmen, seorang analis keuangan yang mengerti detail pelaporan bulanan, atau seorang spesialis logistik yang hafal setiap titik lemah dalam rantai pasok.
Penting untuk membedakan mereka dari “shadow IT”. Istilah shadow IT mengacu pada praktik di mana karyawan menggunakan teknologi atau perangkat lunak yang tidak disetujui oleh departemen IT, sering kali menciptakan risiko keamanan dan masalah integrasi. Sebaliknya, citizen developer bekerja dalam sebuah ekosistem yang telah disetujui dan diatur oleh perusahaan. Mereka menggunakan platform yang aman dan terkelola untuk berinovasi, menjadikan mereka mitra, bukan ancaman, bagi departemen IT.
Motivasi utama mereka adalah efisiensi. Mereka adalah orang-orang yang merasakan langsung hambatan dalam pekerjaan sehari-hari dan memiliki visi jelas tentang bagaimana sebuah aplikasi sederhana dapat menyelesaikan masalah tersebut. Daripada menunggu berbulan-bulan dalam antrean IT, mereka mengambil inisiatif untuk membangun solusinya sendiri.
Mengapa Fenomena Citizen Developer Meledak?
Kemunculan citizen developer bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari beberapa kekuatan besar yang mengubah lanskap teknologi dan bisnis saat ini. Ada tiga alasan utama mengapa fenomena ini berkembang begitu pesat:
- Kesenjangan Talenta IT yang Semakin Lebar: Permintaan akan developer profesional jauh melampaui pasokan yang ada. Perusahaan di seluruh dunia kesulitan menemukan talenta IT yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan digital mereka. Fenomena ini memaksa perusahaan untuk mencari cara alternatif dalam membangun solusi teknologi.
- Tuntutan Kecepatan dan Kelincahan Bisnis: Di era digital, kecepatan adalah segalanya. Perusahaan yang tidak bisa beradaptasi dengan cepat akan tertinggal. Menunggu enam hingga dua belas bulan untuk pengembangan aplikasi internal sudah tidak lagi relevan. Bisnis membutuhkan solusi dalam hitungan minggu, bahkan hari, dan citizen developer menjawab kebutuhan ini.
- Demokratisasi Teknologi: Ini adalah pendorong utamanya. Platform teknologi modern, terutama low-code dan no-code, telah berhasil menyederhanakan kompleksitas pengembangan perangkat lunak. Riset dari firma teknologi ternama, Gartner, memprediksi bahwa pada tahun 2026, lebih dari 80% produk dan layanan teknologi akan dibuat oleh mereka yang bukan profesional di bidang teknologi. Ini menunjukkan pergeseran fundamental di mana kemampuan untuk menciptakan solusi digital tidak lagi dimonopoli oleh para coder.
Peran Krusial Low-Code Platform sebagai “Kanvas Digital”
Jika citizen developer adalah senimannya, maka Low-Code Platform adalah kanvas digital mereka. Platform inilah yang menjadi jembatan antara ide bisnis dan aplikasi fungsional, memungkinkan siapa saja untuk “melukis” solusi mereka tanpa perlu memahami bahasa pemrograman yang rumit.
Bayangkan sebuah kanvas yang sudah dilengkapi dengan berbagai bentuk, kuas, dan palet warna siap pakai. Pengguna hanya perlu menarik dan melepaskan (drag-and-drop) elemen-elemen tersebut untuk menciptakan sebuah gambar. Begitulah cara kerja platform low-code. Platform ini menyediakan:
- Antarmuka Visual: Pengguna membangun logika aplikasi dan alur kerja secara visual, bukan dengan menulis baris kode.
- Komponen Siap Pakai: Berbagai modul dan fungsionalitas umum (seperti formulir, tabel, dan sistem notifikasi) sudah tersedia untuk digunakan.
- Integrasi yang Mudah: Menghubungkan aplikasi baru dengan sistem lain yang sudah ada (seperti database atau CRM) menjadi lebih sederhana melalui konektor yang telah disediakan.
Dengan alat-alat ini, seorang manajer pemasaran dapat membangun aplikasi untuk melacak leads dari sebuah acara, atau seorang supervisor gudang dapat membuat sistem sederhana untuk melaporkan stok barang langsung dari ponsel mereka. Ide yang tadinya hanya ada di kepala kini bisa menjadi prototipe yang berfungsi dalam waktu singkat.
Manfaat Nyata Kehadiran Citizen Developer bagi Perusahaan
Memberdayakan karyawan untuk menjadi citizen developer membawa serangkaian manfaat strategis yang signifikan bagi perusahaan:
- Inovasi Berbasis Kebutuhan: Solusi yang dibangun oleh citizen developer sering kali lebih tepat sasaran karena mereka adalah orang yang paling memahami masalah dan konteksnya. Ini mengurangi risiko membuat aplikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir.
- Akselerasi Digitalisasi: Proses-proses manual yang selama ini memakan waktu (seperti pengisian formulir kertas atau pelaporan via Excel) dapat dengan cepat diubah menjadi aplikasi digital yang efisien, meningkatkan produktivitas di seluruh organisasi.
- Mengurangi Beban Departemen IT: Dengan citizen developer menangani permintaan aplikasi yang lebih sederhana dan spesifik untuk departemen mereka, tim IT dapat memfokuskan energi dan keahlian mereka pada proyek-proyek yang lebih kompleks, strategis, dan berskala besar, seperti keamanan siber atau infrastruktur inti.
- Meningkatkan Keterlibatan dan Retensi Karyawan: Memberikan karyawan alat untuk berinovasi dan memecahkan masalah mereka sendiri dapat meningkatkan kepuasan kerja dan rasa memiliki. Ini juga membekali mereka dengan keterampilan digital yang berharga untuk masa depan.
Menjaga Keseimbangan dengan Tata Kelola (Governance)
Tentu saja, memberikan keleluasaan untuk membangun aplikasi tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan. Tanpa adanya kerangka kerja yang jelas, antusiasme citizen developer bisa berisiko menciptakan aplikasi yang tidak aman, tidak konsisten, atau terisolasi.
Di sinilah peran departemen IT berevolusi. Dari yang tadinya sebagai “penjaga gerbang” (gatekeeper), IT kini bertransformasi menjadi “pembina” (enabler). Mereka bertanggung jawab untuk:
- Memilih dan Mengelola Platform: Menyediakan platform low-code yang aman, terpusat, dan teruji.
- Menetapkan Aturan Main: Membuat pedoman tentang keamanan data, standar desain, dan praktik terbaik dalam pengembangan.
- Memberikan Pelatihan dan Dukungan: Membimbing para citizen developer agar mereka dapat berkreasi secara produktif dan bertanggung jawab.
Pendekatan ini sering disebut sebagai Center of Excellence (CoE), di mana IT dan perwakilan bisnis bekerja sama untuk memastikan bahwa program citizen developer berjalan selaras dengan tujuan strategis dan standar keamanan perusahaan.
Fenomena citizen developer bukanlah akhir dari era developer profesional. Sebaliknya, ini adalah awal dari sebuah era kolaborasi baru. Dengan memberdayakan para ahli di bidangnya untuk membangun solusi mereka sendiri, perusahaan dapat membuka potensi inovasi yang tersembunyi di setiap sudut organisasi. Ini adalah tentang memberikan alat yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat.
Jika Anda siap memberdayakan tim Anda dan ingin mengeksplorasi bagaimana Low-Code Platform dapat mengakselerasi inovasi di perusahaan Anda, tim ahli di SOLTIUS siap membantu. Hubungi kami untuk menemukan bagaimana Anda bisa memulai perjalanan transformasi digital Anda bersama para inovator internal Anda sendiri.